Pilihan Editor Galeri Foto AdvertorialPopular
   
 
RSUD Indrasari, Dukungan Luar Biasa Bupati Inhu untuk Kesehatan Masyarakat
Senin, 16 Maret 2020 - 10:23:45 WIB
Bupati Inhu Yopi Arianto dan seorang pasien di RSUD Indrasari
TERKAIT:
   
 

SUARAAKTUAL.CO | INHU - RSUD Indrasari Rengat terus berkembang di bawah kepemimpinan Bupati Indragiri Hulu (Inhu) Yopi Arianto, sebagai bukti komitmennya terhadap kesehatan masyarakat, yang termasuk ke dalam salah satu visi Bupati untuk menuju Inhu sejahtera. Karena hanya masyarakat yang sehat yang mampu mengembangkan perekonomian keluarga secara maksimal.

"Didukung Bapak Bupati Yopi Arianto, RSUD Indrasari ini terus berkembang, sejalan dengan keinginan beliau memperbaiki sistim dan bangunan rumah sakit. Hingga saat ini Pak Bupati  mendukung penuh apapun yang kami lakukan dan ajukan, terutama untuk pengembangan pelayanan,  baik itu bangunan maupun perlengkapan sarana dan prasarana RSUD," kata Direktur RSUD Indrasari Rengat, Sri Damayanti.

Menurut Sri, saat ini RSUD Indrasari  sudah memiliki perlengkapan dan penanganan pasien secara mandiri tanpa perlu ada rujukan ke RSUD di ibukota Provinsi Riau. Kecuali untuk penyakit kanker, tumor, karena faslitas pengobatan hanya ada hanya di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.

Gambar mungkin berisi: 1 orang

"Tetapi untuk cuci darah kita juga sudah lakukan di sini, di RSUD Indrasari. Kita punya peralatan yang cukup memadai dan itu semua karena perhatian Bupati," kta Sri.

Bahkan kata Sri, saat ini juga sedang dibangun dan sudah dalam tahap penyelesaian Mushala RSUD, agar masyarakat yang sedang berobat atau keluarga pasien yang sedang diopname dan menunggui bisa melakukan ibadah dengan tenang dan khusuk.

Menurut Sri, kecintaan Bupati Yopi pada RSUD Indrasari ini juga terlihat dari sikap Bupati sebagai pemimpin di daerah Indragiri Hulu, karena Yopi sering kali melakuakn kunjungan mendadak tanpa ada pemberi tahuan, terkadang tengah malam pun pernah terjadi secara spontan pihak RSUD dikagetkan kedatangan Bupati untuk melihat kondisi RSUD.

"Bupati hanya ingin melihat bagaimana pelayanan kami di rumah sakit ini  dan bagaimana kondisi pelayanan di luar jam kerja. Tak heran Pak Bupati datang mendadak tanpa pemberitahuan kepada kami. Mungkin Bupati juga seperti masyarakat lain yang berpikir bahwa pelayanan hanya baik di waktu jam kerja, padahal seharusnya pelayanan itu sama. Makanya Pak Bupati sering datang justru di luar jam kerja, ya seperti di malam hari untuk menguji apakah pelayanan kami sudah seperti yang diharapkan," kata Sri

Gambar mungkin berisi: 3 orang, termasuk Desi Susanti, orang berdiri dan luar ruangan

Menurut Sri, kedatangan Yopi Arianto sebagai Bupati ke RSUD bukan hanya melihat pelayanan dan melihat kesiapan dan kesigapan pegtugas saja, tetapi juga melihat kondisi pasien yang sedang dirawat, berbicara dengan pasien dan bertanya bagaimana pelayanan yang diterima pasien selama dirawat di RSUD Indrasari. Jika mendengar cerita yang tidak mengenakan dari pasien tentang pelayanan atau pun fasilitas RSUD, maka Bupati langsung memanggil pihak RSUD untuk segera mengambil tindakan dan memberikan arahan bagaimana harusnya pihak RSUD melayani masyarakat.

"Kami tidak terkejut karena Pak Yopi mempunyai misi yang sangat jelas untuk RSUD ini. Buat Saya, Pak Yopi adalah pionernya pembangunan rumah sakit ini. Saya menyaksikan karena sudah lama bertugas di RSUD ini dan merasakan bahwa semenjak Pak Yopi menjadi Bupati, perubahan terasa betul di RSUD ini, dukungan yang luar biasa dari seorang kepala daerah untuk fasilitas kesehatan rakyat," kata Sri.

Menurut Sri, dimasa akhir jabatan Yopi periode ke 2 ini, dia berharap ada sosok penganti yang punya misi sama untuk fasilitas kesehatan masyarakat Indragiri Hulu, karena pembangunan kesehatan itu tidak bisa dilakukan dengan cepat dan serta merta, tetapi penuh dengan kesabaran dan perlu dukungan kepala daerah, karena tekhnologi kesehatan juga terus berkembang.

"Tetapi kami terus berharap untuk tahun 2021 pembangunan RSUD Indrasari masih terus dilanjutkan, baik bangunan utama, bangunan penunjang seperti parkir dan juga sarana dan prasarana lain agar terus ditingkatkan. Kami pihak RSUD juga meminta ruangan dan fasilitas khusus untuk penyakit paru bisa dibangun tahun 2021 karena jumlah penderitanya cukup banyak dan penyakit ini juga menular. Jadi Saya minta diwujudkan sebelum pergantian kepala daerah di Inhu ini," kata Sri Damayanti.

Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih dan orang berdiri

Pelayanan Online

Salah satu inovasi terbaru di RSUD Indrasari dan itu atas saran Bupati adalah soal pelayanan. Saat ini RSUD Indrasari sudah memakai sistim online, baik untuk pendaftaran atau pun pembayaran. Sistem ini mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit. Selain itu juga bertujuan  untuk mempermudah pihak rumah sakit melakukan pengawasan internal.

"Kami berinama sistem host to host atau sistem untuk pembayaran yang dilakukan secara non tunai oleh pasien, dimana pasien membayar langsung kepada bank yang sudah bermitra dengan rumah sakit Indrasari, jadi pihak rumah sakit sudah tidak lagi menerima pembayaran secara tunai," ujar Sri.

Dari sisi pengawasan internal ini juga memperkecil kemungkinan manajemen RSUD Indrasari melakukan korupsi, karena sudah tidak ada lagi celah. Salah satu tujuan adanya sistem online ini untuk mengurangi angka penyalahgunaan penerimaaan pendapatan. Tetapi karena sistim ini baru diterapkan tentu masih ada kendala, karena selama ini masyarakat taunya datang ke rumah sakit, ambil nomor antrian lalu bayar tunai untuk pengobatan ke kasir rumah sakit. Sementara sistim online membuat pasien atau keluarga pasien harus membayanr ke Bank terlebih dahulu.

"Di RSUD ini juga ada kantor cabang Bank yang kita bekerjasama dengan mereka, jadi pasien tidak perlu ke luar rumah sakit untuk mencari bank. Jadi ruangan antara kasir tempat pembayaran kita yang lama dengan Bank mitra kita letaknya tidak terlalu jauh," kata Sri Damayanti.

Saat ini menurut Direktu RSUD Indrasari terkait pelayanan online, sedang disiapkan sistem online ini terintegrasi  ke seluruh ruangan, baik itu instalasi gawat darurat, poli,  pemerikasaan dan penindakan, bahkan sampai pengambilan obat, jadi bukan sekedar pembayaran di kasir saja yang online. Sistem ini akan memperpendek dan mempermudah tindakan dan pelayanan untuk pasien. Tetapi memang sistem ini butuh Sumbar Daya Manusia (SDM) yang piawai dalam bidangnya.

"Saat ini hal yang kita persiapkan untuk melayani pasien secara online dan terintegrasi ke seluruh ruangan adalah mempersiapkan sumber daya manusianya, karena kita butuh tenaga yang memahami  informasi teknologi dan IT serta perangkatnya, karena perangkat juga sama pentinganya seperti sumber daya manusia.

"Saatnya diterapkan tentu saya berharap semua lini di RSUD ini telah mampu melaksanakannya, baik itu yang bisa memegang komputer sebagai alat utama untuk sistem online maupun pelayanan yang butuh gerak cepat. Jangan layanan tertinggal oleh sistem," kata Sri, yang juga mengatakan jika saat ini RSUD Indrasari Rengat juga tengah dinilai oleh tim nasional karena juga ada pengakuan pelayanan secara nasional oleh Komite Independen Komisi Agreditasi Rumah Sakit.

Fasilitas

RSUD Indrasari Rengat terus berkembang bukan hanya dari sisi bangunan dan layanan, juga kesediaan tenaga medis, termasuk tenaga dokter spesialis. Saat ini RSUD Indrasari Rengat telah memiliki dokter spesialis untuk 4 besar keilmuan, atau sesuai dengan tipe RSUD Indrasari yaitu tipe C.

"Ada dokter sepesialis penyakit dalam, sepesialis anak, spesialis bedah umum dan spesialis kandungan. Untuk empat besar ini kami sudah sesuai dengan peraturan," kata Sri.

Tetapi RSUD Indrasari bukan hanya memiliki dokter spesialis sesuai yang disyarakatkan untuk tipe C, tetapi juga telah memiliki dokter spesialis paru, dokter spesialis anak, dokter spesialis gigi, dokter spesialis radiologi dan dokter spsesialis patrologi. Bahkan ada dokter yang sedang dipersiapkan dan ambil spesialis, seperti spesialis kulit dan kelamin, spesialis anestesi juga sedang sekolah. Mudah mudahan nanti bisa melengkapi rumah sakit kita," kata Sri.

Sementara untuk ketersediaan ruangan rawat inap terbagi menjadi tiga kelas yakni kelas 3, kelas 2 dan kelas 1 serta VIP dan VIVIP. Juga sudah ada ruangan ICU, kamar operasi. Terkait obat obatan sejauh ini pihak rumah sakit tetap mengakomodir kebutuhan pasien, jika memang obat tidak tersedia diusahakan bekerjasama dengan tempat lain.

BPJS

Pelayanan BPJS memang menjadi isu nasional dan banyak yang menyatakan bahwa pemilik kartu BPJS lambat dilayani di rumah sakit. Menurut Sri, sebetulnya yang jadi masalah ketika jenjang-jenjang atau alur pengobatan yang harus dilalui oleh pemegang kartu BPJS kadang tidak diikuti masyarakat. Akibatnya, pelanyan BPJS ini menjadi masalah nasional dan RSUD Indrasarti juga mengalaminya.

"Tetapi kami tetap memberikan pelayanan sesuai perjanjian kerja sama yang kita laksanakan dengan BPJS Kesehatan," kata Sri.

Menurut Sri, permasalahanya antara lain karena kebijakan yang dikeluarkan terkadang kurang disosialisasikan sehingga rumah sakit yang menadi sasaran. Misalnya soal ketentuan-ketentuan baru. Contohnya, kenaikam premi yang per Januari sudah mulai dilakukan. Kemudian masalah rujukan berjenjang juga harus wajib dilakukan pasien, karena sudah menjadi ketentuan yang ada dalam aturan BPJS.

Pelayanan berjenjang BPJS ini mengikuti aturan fasilitas. Pertama melalui Puskesmas atau melalui klinik sewasta. Pelayanan berjenjang ini wajib dan harus ada surat rujukan. Tetapi jika pasien emerganci atau gawat darurat, pasien bisa langsung ke instalasi gawat darurat di RSUD dan tanpa surat rujukan.

Soal pelayanan kata Sri, pasien BPJS dan non BPJS atau umum sama tidak ada bedanya, pihak rumah sakit siap menerima. Hanya prosedur saja yang membedakan bahwa pasien BPJS harus melalui proses ke Puskesmas dulu atau ke klinik kesehatan baru dirujuk ke Rumah Sakit jika memang tidak tertangani di Puskesmas atau Klinik Kesehatan.

"Jika ada pasien yang tidak puas bisa langsung memberitahukan ke pihak kami, agar ada perbaikan ke depannya dan kami juga sudah punya unit pengaduan tersebut," kata Direktur RSUD yang juga menyatakan bahwa RSUD Indrasari juga sudah ada ambulanse 118 untuk menangani pasien kecelakaan lalu lintas secara cepat.

"Kita berada di jalur lintas Timur yang lalu lintasnya ramai dilalui oleh angkutan antar propinsi, rawan kecelakaan. Karena itu ambulance 118 telah kami persiapkan dan dilengkapi perlengkapan yang memadai untuk pelayanan kegawatdaruratan," kata Sri.***/Adv/zie





Loading...




 
Berita Lainnya :
  • Land Rover Vs Supra X 'Adu Kambing' di Batang Onang, Paluta, 2 Nyawa Melayang
  • Setelah Putusan MK, Bupati Suhardiman Ucapkan Selamat Kepada Prabowo Gibran
  • Giatkan Patroli Antisipasi Tindak Kejahatan, Berikut Arahan Kasat Samapta Polres Banyuasin
  • Kejari Padangsidimpuan Beri Penyuluhan Hukum Di SMAN 4 Padangsidimpuan
  • 11.842 KPM di Padangsidimpuan Terima Bantuan Pangan Cadangan Beras
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2024 SUARAAKTUAL.CO, all rights reserved