SUARAAKTUAL. CO | PEKANBARU - Diketahui sekarang ini ada sebanyak 36 boxs kontainer berisikan berkas-berkas dari dugaan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) Fiktif Sekretariat DPRD Riau, diamankannya Penyidik Polda.

Disaat sekarang berkas tersebut dilakukan pengauditan oleh BPKP Perwakilan Riau.

Dalam hal ini, BPKP Perwakilan Riau yang bekerjasama dengan Polda) dalam rangka mengaudit hasil temuannya Tipikor, yaitu 35 ribu tiket pesawat fiktif. Sehingga nanti berdasar hasil penghitunganya BPKP akan keluar hal besaran kerugian negara dalam dugaan kasus tindak pidana korupsi ini.

Awak Media, berhasil menjumpai Krisno Wahyu Utomo merupa Kabag Umum dari BPKP Perwakilan Riau. Dia mengatakan, koordinasi itu telah dilakukan oleh Polda bersama BPKP. Untuk saat ini, tim sudah bergerak melakukan kegiatan audit. Tapi dirinya tak bisa jelaskan perkembangan.

"Saat ini tim sedang bekerja, namun saya tak tahu progress atau perkembanganya hasil pekerjaan sudah sampai dimananya. Karena saya dalam hal ini sudah tidak ada kewenangan menyampaikan. Yang sebab surat tugas sudah dibuat itu sekitar Bulan Agustus lalu," ungkapnya Krisno Wahyu.

Ketua PPID dan Kehumasan BPKP inipun mengatakan, bahwa Tim Investigasi telah dibentuk oleh BPKP untuk bisa mengaudit temuan Tipidkor Polda Riau, dalam kasus dugaan SPPD Fiktif tersebut. Dikatakanya, dimana halnya secara struktur organisasi bidang investigasi khusus ini, bertugas.

"Dalam kasus tipikor BPKP nantinya akan menyampaikan hasil audit itu hanya pada Bouwheer saja tentu saja Aparat Penegak Hukum (APH) seperti Kejaksaan, KPK dan Kepolisian. Terkait hal kasus ini Bouwheer tentu saja Polda Riau meexpose dari hasil audit kami termasuk data," ungkapnya. **

Liputan : Dairul

Editor    : Ricky Sambari