Kenaikan Harga Sawit di Riau dan Dampaknya Terhadap Petani
Selasa, 09 Juli 2024 - 18:06:41 WIB
SUARAaktual.co | Pekanbaru,_ Dinas Perkebunan Provinsi Riau bekerja sama dengan tim penetapan harga mengadakan pertemuan dalam pembahasan harga sawit dari mitra plasma. Tabel imbal hasil harga baru tersebut merupakan hasil kajian PPKS Medan yang disepakati tim berdasarkan penetapan harga sawit periode 10-16 Juli 2024.
Manajer Dinas Peternakan Riau Shahriar Abdi mengatakan, kenaikan harga terbesar terjadi pada kelompok umur sembilan tahun, yang pada pekan lalu mencapai Rp106,38/kg atau setara dengan harga 3,56%. Dengan demikian, harga pembelian TBS petani periode minggu berikutnya naik menjadi Rp3.093,53/kg dan berlaku untuk periode minggu berikutnya.
"Harga efektif cangkang bulan depan adalah Rp 19,87/Kg. Indeks K yang digunakan pada periode ini adalah indeks K bulan depan yaitu sebesar 91,76%. Harga jual CPO minggu ini lebih tinggi Rp 416,80 dibandingkan minggu lalu kernel naik Rs 450,87 minggu ini,” katanya
Ada beberapa PKS yang tidak menjual berdasarkan Pasal 8 Pertanan Nomor 01 Tahun 2018. Harga CPO dan kernel yang digunakan merupakan harga rata-rata tim. Validasi 2 menggunakan harga rata-rata KPBN. Harga rata-rata CPO KPBN pada periode ini adalah Rp13.156,00 dan harga rata-rata Inti KPBN pada periode ini adalah Rp8.275,00.
"Seperti diketahui, harga TBS yang ditetapkan tim untuk mitra plasma kita mengalami kenaikan. Kenaikan harga minggu ini disebabkan oleh kenaikan harga CPO dan kernel,'' ujarnya.
Dalam menetapkan harga TBS di Provinsi Riau, Dinas Perkebunan Provinsi Riau dan tim penetapan harga pembelian perusahaan penghasil minyak sawit buah segar senantiasa memperbaiki tata kelola untuk memastikan bahwa penetapan harga sejalan dengan peraturan dan kepuasan kedua belah pihak.
"Peningkatan harga merupakan upaya serius yang dilakukan seluruh pemangku kepentingan, dengan dukungan Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Provinsi Riau. Upaya bersama ini pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan pendapatan petani, yang pada gilirannya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat," ucapnya.
(kom/cr)
Komentar Anda :