Rektor UMRI Jadi Narasumber Seminar Jihad Di Malaysia
Senin, 06 Mei 2024 - 19:50:53 WIB
|
Kerajaan Negeri Perlis Melalui Jabatan Mufti menggelar program perkampungan sunnah |
SUARAAKTUAL.CO | PEKANBARU, - Kerajaan Negeri Perlis Melalui Jabatan Mufti menggelar program perkampungan sunnah yang mengusung Thema : Jihad Memartabatkan Dakwah, Mempertahankan Ummah. Acara ini digelar di masjid Alwi, Kangar Perlis Dari tanggal 3 sampai 5 Mei 2024 yang dibuka secara langsung oleh Raja Muda Perlis Tuanku Syed Faizuddin Putera Jamalullail.
Inti dari acara yang dihadiri oleh lebih dari 50 ribu pengunjung ini adalah seminar JIHAD yang mendatangkan 50 pembicara dari negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Indonesia, Thailand dan Singapura. Mufti Perlis Prof MAZA menyatakan bahwa tujuan seminar ini untuk meluruskan defenisi JIHAD yang selama ini selalu dirigidkan pihak tertentu dan diremehkan pihak lain. Sehingga dengan acara ini jihad itu akan dipandang sebagai ruh Dakwah Dan kemajuan Ummah.
Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Dr.Saidul Amin yang diundang untuk menyampaikan ceramah berjudul Jihad menghadapi Perang Pemikiran menyatakan bahwa judul ini bukan sesuatu yang baru.
Sebab upaya merusak mindset ummat itu sudah ada semenjak zaman awal pertumbuhan dimana kelompok elit di Mekkah berupaya berupaya memberikan gambaran yang negatif terhadap keperibadian Rasul SAW sebagai Tukang sihir bahkan orang gila. Kemudian beliau melanjutkan bahwa Perang Pemikiran hari ini hanyalah kelanjutan dari masa lalu yang telah dimodifikasi.
Secara umum, ada beberapa metode yang dilakukan untuk merusak ajaran Islam dari aspek Pemikiran, yaitu : pertama, tasykik, atau membuat umat Islam meragui ajaran agamanya. Kedua, taswiyah, yaitu menimbukkan sikap inferiority di kalangan umat Islam sehingga mereka merasa kecil dan lemah di antara penduduk alam semesta. Ketiga, Taghrib atau westernisasi yang membuat umat berfikir bahwa kebenaran dan kebaikan itu hanya ada di Barat dan akhirnya mereka mendewakan Barat. Dan terakhir adalah Hedonisme, dimana umat khususnya generasi dipandu untuk menganggap bahwa kehidupan di dunia ini hanya untuk bersenang-senang saja. Life just for fun. Untuk itu umat harus siap menghadapi hal tersebut dan berupaya menangkalnya, seperti yang pernah dilakukan Rasul SAW dengan memperkokoh keimanan Dan memberikan pemahaman yang utuh terhadap ajaran Islam.** Kim
Komentar Anda :