SUARAAKTUAL.CO |  PEKANBARU - Kadisdik Provinsi Riau Tengku Fauzan Tambusai mengatakan, hal sekolah mengadakan acara perpisahan itu di hotel. Hal tersebut, dengan sistem iuran uang perpisahan. "Sekolah di Provinsi Riau dilarang membuat acara perpisahan di hotel. Sebab agenda itu memberatkan orang tua siswa. Larangan ini  hendaknya dipahami pihak sekolah. Karena, pihaknya mendapatkan keluhan itu," ujarnya kepada wartawan. Hal itu sambungnya, diingatkan kepada tiap  sekolah. Baik itu SMA, SMK serta SLB agar  tak menggelar kegiatan pelepasan ataupun  perpisahan siswa di hotel. Artinya, ungkap Fauzan, kepada seluruhan Kepala Sekolah (Kepsek) agar perpisahan untuk dilaksana sekolah masing-masing. Selain menghemat biaya, acara perpisahan di sekolah itu bisa mengajarkan siswa agar jangan terbiasa hidup mewah serta bahkan hura-hura. "Bahkan acara perpisahan yang dilaksanakanya di sekolah jauh malah lebih bermakna dan berkesan. Yang karena siswa pertama kali mendaftar dan masuk sekolah itu dulu bukan diantar ke hotel," ujarnya. Untuk menghindari polemik, maka sekolah tidak dibenarkan buat acara perpisahan di hotel dengan alasan apa pun. Pihaknya ini, berharap sekolah tak membandel dan tetap melaksanakan acara perpisahanya di hotel. Silahkan dilaksanakan acara perpisahan di sekolah masing-masing dengan meriah dan sederhana. Pihaknya mengajak kepala sekolah, komite sekolah dan seluruh MKKS agar mematuhi himbauan tersebut. Sebab kata Fauzan, hal kondisi ekonomi masing-masing orang tua siswa tidak sama. Sehingga hal-hal itu bisa memberatkan orang tua siswa ini sebaiknya dihindari termasuk kegiatan perpisahan di hotel. "Apalagi, setelah lulus SMA kan orang tua juga masih butuh banyak biaya lagi untuk membiayai pendidikan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi lagi, jadi jangan bebani orang tua siswa dengan iuran perpisahan di hotel," ujarnya. Fauzan ini, mengungkapkan, selama ini banyak orang tua siswa tak mau atau tak setuju acara perpisahan di hotel. **Irul

Loading...