SUARAAKTUAL.CO | INDRAMAYU, - Parah, mungkin istilah yang paling tepat untuk disematkan kepada Manajemen LPK KAINA INDONESIA Kabupaten Indramayu, demi memuluskan izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) hal yang konyol pun mereka lakukan, terkesan sangat sembrono dan dapat membahayakan penghuni Gedung Berlantai 2 yang digunakan sebagai tempat untuk pelatihan bahasa Jepang.

Pasalnya pihak manajemen diketahui oleh awak media dan Andri (menantu pemilik Lahan) sedang melakukan kegiatan uji Sondir (Soil Test) tanah pekarangan warga (tetangga) yang berlokasi di samping bangunan Gedung LPK, sontak membuat Andri pun langsung menanyakan ke para pekerja sedang melakukan kegiatan apa, dan sudah izin belum sama pemilik lahan.(31/03/24)

", Mas punten sebentar berhenti dulu, sampeyan sedang ngapain ditanah milik ibu mertua saya?, sudah izin belum ke beliau? Soalnya saya disuruh kesini untuk menanyakan langsung ke pekerja, karena beliau takut dan skrg ada dirumah saya." Tanya andri sembari penasaran.

Dijawablah oleh seorang pekerja yang sedikit enggan ketika ditanya identitas nya dengan menggunakan Alat pelindung diri (APD).

"Sedang uji Sondir pak, uji kekerasan material disuruh orang LPK KAINA, saya hanya pekerja dan saya tidak mengetahui kalau tanah/pekarangan ini bukan milik LPK soalnya saya di suruh tes nya disini, saya kira ini masih tanah milik LPK" jawab nya sembari menjelaskan

"Sekali lagi saya sampaikan pak, saya cuma pekerja dari Cirebon yg disuruh sama bos untuk nge Tes tanah ini dan gak tau orang LPK yang mana, katanya sih untuk syarat perizinan, kalau begitu saya mohon maaf pak saya bener gak tau, dan sekarang sudah tau Saya mau beresin peralatan nya dan gak mau kerja kalau belum izin sama pemilik tanah nya" tambahnya sembari menjelaskan.

Keesokan harinya awak media berhasil mengkonfirmasi pimpinan LPK KAINA Teguh Adikoesoemah Putra terkait kejadian kemarin dan sekaligus menanyakan izin PBG nya, Teguh pun mengaku tidak pernah tau kalau ada masalah dengan tetangga sebelah, apalagi terkait izin untuk uji Sondir tanah sudah izin ataupun belum itu ranah pekerja dan ada penanggung jawab nya.

" Saya tidak mengetahui terkait pekerjaan fisik itu bukan ranah saya, itu tanggung jawab pelaksana dan pegawai LPK yang lain yang ditugaskan untuk mengurus perizinan, adapun kalau memang dari masyarakat sekitar yang merasa kecewa karena kegiatan yang dilakukan bawahan saya tidak izin atau pamit ke yang punya lahan saya mintaaaf, dan yang salah itu saya sebagai pimpinan disini." Jelasnya

" Bagaimana pun ketika bawahan melakukan kesalahan itu bukan salah mereka, tapi salah saya sebagai seorang pemimpin, dan saya akui bahwa bangunan LPK KAINA belum mengantongi izin PBG, namun sedang diajukan dan ada beberapa syarat yang sedang kami penuhi." Tambah Teguh

Sangat disayangkan ketika pihak manajemen LPK KAINA INDONESIA mengabaikan keamanan bangunan gedung secara teknis, karena dapat membahayakan dari sisi keselamatan gedung dan penghininya, apalagi dengan memanipulasi persyaratan PBG dengan melakukan uji Sondir setelah bangunan gedung jadi, ini menjadi tanggung jawab pemerintah Daerah melalui Dinas PUPR yang mampuyai kewenangan dalam mengeluarkan rekomendasi tata bangunan, lakukan proses verifikasi faktual dilapangan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Diketahui engujian sondir merupakan salah satu pengujian penetrasi yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan serta mengetahui kedalaman lapisan pendukung yaitu lapisan tanah keras. Hal ini dimaksudkan agar dalam mendesain Pondasi yang akan digunakan sebagai penyokong kolom bangunan diatasnya memiliki faktor Keamanan (safety factor) yang tinggi sehingga bangunan diatasnya tetap kuat dan tidak mengalami penurunan atau pemukiman yang dapat membahayakan dari sisi keselamatan bangunan dan penghuni didalamnya.

Banyak terjadi kegagalan struktur (bangunan roboh/ runtuh) akibat tidak diperhatikan pentingnya Pengujian Tanah T est ini, untuk itu sangat disarankan untuk melakukan pengujian tanah (sondir) ini, sehingga dapat mendesain jenis pondasi yang aman dan efektif sesuai dengan karakteristik tanah dari bangunan yang akan dibangun.(UT/Hendri)

Loading...