Pilihan Editor Galeri Foto AdvertorialPopular
   
 
Kontroversi Water Intake PT RAPP, Pakar Lingkungan Ambil Langkah Akan Surati Uni Eropa
Sabtu, 12 Agustus 2023 - 17:36:25 WIB
PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)
TERKAIT:
   
 

SUARAaktual.co | PEKANBARU - Hingga kini masalah seputar water intake, yang dimiliki salah satu perusahaan bubur kertas di daerah Kabupaten Pelalawan ini masih menarik perhatian publik. Sebab saat ini, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) seakan kurang merespon.

Terungkapnya masalah water intake ini, sebelumya diungkap Forum Masyarakat Peduli Sungai Kampar (Formaskar) yang diketuai oleh Siswanda HM ini menyurat PT RAPP untuk meminta klarifikasi atau memberikan data aktual pencemaranya tentang limbah pabrik tersebut dialiri ke Sungai Kampar, serta meminta dipindah kebahagian hilir sungai.

Terkait kontroversi inipun disikap Pakar Lingkungan Riau Dr Muhammad Syafii MSi. Kepada wartawan, dia menyebut, sebagai upaya permintaan masyarakat peduli sungai kampar atas kegaduhan di masyarakat beberapa hari ini terkait limbah perusahaan. Sebaiknya PT RAPP jangan bungkam, dan opini masyarakat akan terbentuk negatif.

"Sebaiknya, PT RAPP jangan bungkam, opini masyarakat bisa terbentuk negatif pada perusahaan ini. Tentunya data dan fakta ilmiah harusnya bisa dijelaskan ke publik sesuai halnya itu undang undang lingkungan hidup dan serta keterbukan informasi publik. Jika memang itu, data pencemaran terbukti, maka RAPP wajib dipindahkan," katanya.

Kesempatan itu, Pakar Lingkungan Riau ini mengatakan, dimana hasil dari kajian yang dilakukanya Tim Amdal Pelalawan, menunjukkan bahwa seharusnya water intake ini, bahwa dipindahkan ke bagian hilir Sungai Kampar. Ini ungkap dia, akan
mengirim surat kepada Uni Eropa terkait masalah ini. Karena data dan fakta yang ada sudah cukup jelas. 

"Kami juga, rencananya akan mengirim surat kepada beberapa lembaga di Uni Eropa yang telah memberikan sertifikasi ramah lingkungan kepada pihak industri tersebut," ujarnya. Bahkan, dalam hal ini katanya, tidak menutup kemungkinanya untuk bersama tim melakukan eksposur di Uni Eropa guna bisa menyajikan hasil kajian ilmiah terkait ini.

Dijelaskan dia, di dalam hal ini pihaknya sangat serius, termasuk dalam kajian ini yang mengenai Instalasi Pengolahan Air Limbah dari PT RAPP. Apalagi sebut dia, diketahui sebelumnya, dari anggota tim Amdal Pelalawan merekomendasi agar memindahkan water intake ke kanal air limbah bagian hilir sungai. Hal ini, harus jadi perhatian PT RAPP.

Muhammad Syafii yang juga salah satu Tim Amdal Kabupaten Pelalawan inipun menjelaskan, dirinya sudah ada turun ke sistem pengelolaan air, serta limbah PT RAPP untuk bisa mengambil sampel air. Dari uji instrumen ukur, yakni pada kanal limbahnya PT RAPP mengalir ke Sungai Kampar ditemukan beberapa parameter air yang tidak layak. Bahkan tidak dalam batas ambang baku mutu.

"Dari parameter yang kita ukur itu dalam pengambilan sampel baik itu PH, Suhu, DHL, TDS, Salinitas, dan ORP di sekitar Effluent sangat mengkhawatirkan kalau dikonsumsi masyarakat sekitar sungai, terutama masyarakat Desa Sering, dan Kelurahan Pelalawan yang berada dekat dengan pabrik tersebut," papar peneliti lingkungan di Riau ini.

Ketika mengambil sampel untuk warna, ungkap dia, bau dan rasa air juga sangat tidak layak. Diduga ada limbah dibuang di sungai yang jadi berwarna kehitaman. Bahkan, tercium bau semacam belerang mengisyaratkan ada kandungan logam di dalam air. Untuk hasil labor, ungkap dia, sekarang sedang tahap dipastikan kandungan yang ada dalam sampel air yang diambil. **Irul






Loading...




 
Berita Lainnya :
  • Bagholek Godang Kampar di Gelanggang Remaja Pekanbaru Diramaikan Ribuan Warga
  • Kapolda Sumsel Kirimkan Bantuan Sembako Bagi Masyarakat Korban Banjir OKU
  • Khusus Bagi Pengguna Mobil Listrik, PLN dan Mal SKA Hadirkan EV Parking Area Pertama di Pekanbaru
  • Daftar Ke Demokrat Inhu, Brigjend Pol (Purn) Raja Haryono Ambil Formulir Bakal Calon Bupati
  • Kolaborasi PLN dan Pelindo Gerakkan Sektor Kemaritiman dan Pertumbuhan Ekonomi di Riau
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2024 SUARAAKTUAL.CO, all rights reserved