Suaraaktual.CO | Kampar - Tanah Milik seorang janda yang ditinggal mati suaminya dengan meninggalkan beberapa orang anak (anak yatim) yang juga kelainan mental, diduga diserobot oleh orang kaya. Tenah tersebut berada di wilayah RW 01, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu.

Dan tanah tersebut merupakan tanah yang dibeli oleh Ernita Juwita (korban) melalui seorang pemilik tanah bernama Karmila, dengan Surat Keterangan Ganti Rugi (SKGR) pada Tahun 2017 lalu. Tanah tersebut, kini hanya tersisa 7 Meter, dari 18 meter -- sisanya diduga diserobot.

Kuasa Hukum korban, Tony Chaniago SH ketika dikonfirmasi awak media menerangkan, bahwa dirinya telah melakukan mediasi dengan pihak terduga penyerobot, dimana mediasi hingga saat ini belum membuahkan hasil dan diam.

" Kita telah mediasi yang ditengahi oleh Kepala Desa Kubang Jaya, Pak Tarmizi. Dan hingga saat belum ada hasil kata selesai. Kalau tidak juga dalam Minggu ini, maka saya selaku kuasa hukum akan melakukan somasi keras," ucap Tony Chaniago.

Tegas Tony Chaniago, jika somasi juga tidak diindahkan, maka kita akan tempuh jalur hukum sesuai dengan Pasal 385 KHUP atas dugaan penyerobotan ini " Meski klien saya seorang janda dan anak yatim, jangan main-main, saya akan jihad Memperjuangkanya" tegasnya.

Kemudian kata Tony Chaniago, dirinya menegaskan kepada oknum-oknum nakal jangan bermain-main dengan hak orang, meskipun menurut saudara mereka ini seorang janda dan juga anak yatim.

" Ingat, setapak tanah bagi mereka sangat penting. Dimana seharusnya, kita bersama membantu beban hidup mereka bukan malah, mau mengambil hak mereka. Biadap namanya itu," ucap Tony Chaniago.

Perlu diketahui, janda ini juga harus menghadapi hidup pahit, beliau memiliki seorang anak yang masih kecil yang mengalami keterbelakangan. Bahkan, ketika diajak mediasi saja di kantor desa, banyak hati orang yang miris melihatnya.

" Dalam mediasi kemarin itu, tidak hanya lahan janda yang dilibasnya akan tetapi ada beberapa tanah orang lainnya. Dan oknum ini juga beberapa kali menyodorkan agar surat tanahya di teken bapak kepala desa, akan tetapi pak Tarmizi luar biasa, beliau dengan tegas menolaknya," pungkas Tony Chaniago.***

Loading...