Pilihan Editor Galeri Foto AdvertorialPopular
   
 
Mahasiswa Magister UIA Bahas Strategi Pembelajaran dan Kurikulum Era Adaptasi Baru
Sabtu, 24 Juli 2021 - 16:30:23 WIB
TERKAIT:
   
 

SUARAaktual.co | Jakarta,_ Mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan Universitas Islam Asy-Syafi’iyah (UIA) mengadakan webinar yang bertema “Pengembangan Kurikulum dan Desain Pembelajaran di Era Adaptasi Baru”. Webinar ini dilaksanakan pada Sabtu 24 Juli 2021. Secara daring dan diikuti oleh 362 peserta yang sebagian besar berasal dari berbagai daerah se-Indonesia yang berprofesi sebagai dosen, kepala sekolah, guru dan mahasiswa secara umum.

Tema webinar ini sesuai dengan kondisi saat ini, yaitu tentang Pengembangan kurikulum artinya proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang Kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan nasional.

Saat itu, Mahasiswa UIA, Nurasdi Bambang, yang juga merangkap sebagai ketua panitia mengatakan, pembahasan tentang Pendidikan khususnya tentang kurikulum dan desain pembelajaran pada era adaptasi baru sangat penting dilakukan.

Karena banyak didapati hal-hal baru yang tidak terduga dalam berjalannya dunia pendidikan saat ini, maka dari itu perlu adanya pembahasan maupun kajian lebih dalam lagi tentang kurikulum dan desain pembelajaran agar pendidikan yang sedang berjalan saat ini tetap bisa dilaksanakan meskipun dalam situasi pandemi Covid-19.

"Kegiatan ini dirancang sebagai forum diskusi untuk memberikan masukan terhadap pelaksanaan pembelajaran pada kondisi Pandemik Covid-19," kata Nurasdi.

Selanjutnya, Kaprodi Magister Teknologi Pendidikan, Bapak Dr. Moh.Fahri, dalam sambutannya mengatakan, bahwa tujuan dilaksanakan webinar ini untuk merealisasikan ilmu-ilmu yang sudah di dapatkan selama kuliah.

Kemudian, substansi dari kegiatan kali ini adalah pengembangan kurikulum dan desain pembelajaran yang bisa menghasilkan siswa yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Sekaligus memeriksa pada kurikulum manakah yang menanamkan nilai-nilai Pancasila di sekolah, termasuk di dalamnya muatan pelajaran Pendidikan agama dan PPKN.

“Pengembangan sila-sila yang ada dalam Pancasila sangat perlu dikembangkan, diantaranya adalah sikap untuk tidak saling membully dengan adanya multicultural dari berbagai suku di Indonesia. Musyawarah harus dapat diaplikasikan untuk dapat melatih konseptual dan praktikal kepemimpinan, di mana persoalan keadilan muncul di tengah masa pandemi ini. Kemampuan hard skill dan soft skill sangat perlu dikembangkan” tutur Moh Fahri.

Pada kesempatan yang sama, sambutan kedua sekaligus pembukaan Webinar ini disampaikan oleh Dekan FKIP UIA, sebagai pembicara yang terhormat, Bapak Drs.Ari Sumitro, MM, M.Pd. Dalam membuka Webinar ini, dirinya mengatakan bahwa kehidupan global telah memasuki di semua bidang terutama di dunia pendidikan.

"Maka dari itu, mulai saat ini dan kedepannya diperlukan adanya inovasi yang berkelanjutan sehingga bukan hanya di bidang sarana dan prasarana saja, namun dalam bidang teknologi, cara belajar yang konvensional harus diubah dan dikembangkan," terang Ari Sumitro.

"Kurikulum juga perlu ditinjau dalam berbagai situasi, karena peran guru sangat penting dalam menunjang semua itu, karena dapat meningkatkan produktivitas pembelajaran dalam memenuhi tuntutan global," Tambah Dekan FKIP UIA saat membuka webinar.

Dalam pemaparan narasumber yang pertama, Dr. Zulfikri Anas, M.Ed, dirinya mempresebtasikan sebuah tema yang berjudul “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah”.

Dalam tema tersebut, Zulfikri Anas mengatakan, masing-masing sekolah punya kesempatan untuk mengembangkan kurikulum. Sekolah diberikan kebebasan dalam proses pengembangan dan pelaksanaannya.

Pada masa pandemi saat ini menjadi peluang emas untuk penguatan karakter, kreativitas dan kemampuan berinovasi bagi guru, peserta didik dan orang tua untuk mempersiapkan anak memasuki peradaban 21 (era digital).

"Sehingga pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) saat ini dapat bermakna mendekatkan pembelajaran dengan kehidupan nyata” ungkap Dr. Zulfikri Anas, yang handal dalam Kurikulum dan Perbukuan.

Sementara itu, narasumber yang kedua adalah Bapak Dr. Deni hadiana, M.Pd dengan menguraikan materi “Asesmen Kompetensi Minimum/AKM”. Beliau menguraikan, bahwa asesmen merupakan ikhtiar untuk mendapatkan informas terkait peserta didik.

"Di mana informasi tersebut memuat kompetensi yang terdiri dari Pengetahuan (head), Sikap (heart), keterampilan (hand)," tutur Dr. Deni Hadiana.

Pada akhir pemaparannya, Deni Hadiana menyampaikan, saat ini diperlukan sebuah kompetensi pembelajaran dengan hal yang konkrit dan nyata berdasarkan realitas kehidupan sehari-hari. Sehingga semua hal itu bisa dituangkan dalam Literasi, membaca, dan matematika maupun numerasi.

Selanjutnya, narasumber yang ketiga adalah Dr. Misbah Fikrianto, MM, M.Si, turut memaparkan sebuah tema yang berjudul “Membentuk Siswa Milenial Yang Berkarakter Pelajar Pancasila”. Dalam uraiannya dijelaskan bahwasanya saat ini diperlukan analisis kebutuhan peserta didik saat melakukan pembelajaran sehingga desain pembelajara dapat dikembangkan juga sesuai dengan iptek dan zaman

Ia Melanjutkan, tugas seorang tenaga pendidik salah satunya adalah mencontohkan hal yang baik kepada peserta didiknya, terlebih pada abad-21 saat ini yang pembelajarannya dapat dilakukan secara virtual.

Misbah pun berpesan kepada seluruh guru di Indonesia agar segera melakukan perubahan yang mendalam saat mentransformasikan keilmuan kepada peserta didik, karena pendidikan bukan hanya sebatas memberikan pengetahuan, dan seorang guru dituntut untuk mengembangkan literasi pada dirinya yang disesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini.

Ditambahkan Misbah, bahwa webinar yang diselenggarakan UIA kali ini memberikan kontribusi untuk ekosistem Pendidikan dalam menerapkan pembelajaran pada era adaptasi baru. Semua pembahasan, terutama mengenai bagaimana kita melakukan pengembangan kurikulum dan desain pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa sangat penting ujar Misbah.

Selanjutnya, narasumber yang keempat sekaligus penutup, yaitu Bapak Drs. Yuni Supangat, S.H, yang berprofesi sebagai kepala sekolah SMPN 208 Jakarta, turut memaparkan sebuah tema "Pendidikan Karakter Siswa di masa Pandemi".

Dalam paparannya diungkapkan, disaat masa pandemi sekarang, guru jangan hanya fokus pada pencapaian materi. Karena Guru dituntut juga memverikan kecakapan hidup yang lebih sesuai dengan konteks usia anak dan perkembangan kepribadaiannya.

"Berikan ruang belajar yang nyaman dan tepat untuk anak di rumah” pungkas Yuni Supangat ketika menyampaikan materi.

Terpisah, webinar selesai tepat pada waktunya, dilaksanakan secara lancar dan sangat interaktif. komitmen dari program Studi Magister Teknologi Pendidikan sangat besar untuk kemajuan pembelajaran dan Pendidikan di era adaptasi baru. Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan lagi tema-tema Pendidikan lainnya yang menarik.
(MH)






Loading...




 
Berita Lainnya :
  • Bupati Tapsel Sampaikan LKPJ Tahun 2023 ke DPRD
  • LAMR Terima Kunjungan PKDN Sespimti Polri
  • Zoefri Arie Harahap Siap Bertarung di Pilkada Sergai 2024
  • Kiki Handoko Sembiring Daftar ke Golkar Sebagai Calon Bupati Deli Serdang
  • Kuansing Maju Berkeadilan, Nama Cak Mus Mulai jadi Pembahasan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2024 SUARAAKTUAL.CO, all rights reserved