Pilihan Editor Galeri Foto AdvertorialPopular
   
 
Kemenkes Buka Opsi PCR Kumur Jadi Standar Tes di RI
Minggu, 04 Juli 2021 - 12:12:52 WIB
Kemenkes membuka peluang agar produk PCR kumur Bio Saliva menjadi salah satu standar media testing dan tracing covid-19 di Indonesia. Ilustrasi. (iStockphoto/Tharakorn).
TERKAIT:
   
 

SUARAaktual.co | Jakrta,_ Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuka peluang agar produk PCR kumur Bio Saliva hasil kerja sama GSI Lab dengan PT Bio Farma (Persero) dan Nusantics menjadi salah satu standar dalam media testing dan tracing deteksi pasien terinfeksi virus corona (covid-19) di Indonesia.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Arianti Anaya mengatakan PCR kumur buatan dalam negeri telah memenuhi standar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Kemenkes menurutnya juga telah mengeluarkan izin edar PCR kumur Bio Saliva pada 1 April 2021 bernomor KEMENKES RI AKD 10302120673.

"Ini kan produk inovasi baru dan kita sangat mendukung. Kalau memang hasil validasi ulang ternyata produk inovasi ini bagus, tentu akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan testing dan tracing di masa pandemi," imbuh Arianti dilansir CNNIndonesia.com, Minggu (4/7).

Arianti mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan uji validasi kembali untuk memastikan sensitivitas dan kestabilan produk PCR kumur.

Sejauh ini media testing dan tracing standar di Indonesia masih menggunakan PCR swab, tes cepat molekuler (TCM), dan rapid test antigen.

PCR kumur ini baru dapat digunakan sebagai media skrining covid-19 di Indonesia. Sebab, produk tersebut telah lolos uji laboratorium dan sudah mengantongi izin edar untuk masyarakat luas.

"Dan untuk dijadikan rujukan dalam mengambil keputusan, maka perlu dilakukan uji validasi post marketing," katanya.

Bio Farma sebelumnya mengklaim produk PCR kumur Bio Saliva memiliki kemampuan untuk mendeteksi sampai 10 varian virus SARS-CoV-2.

Corporate Secretary PT Bio Farma Bambang Heryanto merinci, 10 varian tersebut diantaranya adalah varian B 1.617.2 (Delta), B 1.617.1 (Kappa), B117 (Alpha), B1351 (Beta), P1 (Gamma), B1525 (Eta), B1526 (Iota), B1466.2 (varian Indonesia), B 1.427/29 (Epsilon), dan varian C.37 (Lambda)

Bambang mengatakan PCR kumur ini dapat berkontribusi meningkatkan kapasitas tracing nasional. Sebab, mampu mendeteksi hingga angka CT 40 dengan tingkat sensitivitas hingga 93,57 persen.

Selain itu, PCR kumur tersebut bisa diberikan kepada anak-anak sampai lansia. Lagi pula, proses pengambilan sampel PCR kumur pun terbilang praktis, sehingga memungkinkan pengambilan sampel dalam jumlah yang besar tanpa perlu menambah tenaga medis.

Adapun berdasarkan unggahan Instagram resminya @gsilab.id, layanan PCR kumur ini mulai digelar sejak Jumat (2/7). Ada dua titik yang menyediakan tes kumur itu yakni di GSI Lab Cilandak yang beralamat di Jl. RA Kartini Nomor 34, Cilandak, Jakarta.

Kemudian di GSI Lab Sintesa Kuningan yang beralamat di Jl. Setiabudi Selatan No.17, Lapangan Parkir Menara Duta. Biaya tes PCR kumur dihargai Rp799 ribu per orang. Hasil tes keluar di hari yang sama jika tes dilakukan sebelum pukul 12.30 WIB.
(rd/kom)

Source: cnn indonesia






Loading...




 
Berita Lainnya :
  • Oky Mantan Wabup Batubara Undur Diri dari Partai Gerindra
  • Lantik Penjabat Sekda Secara Zoom Bupati Minta dr Fahdiansyah Buat Terobosan Baru
  • Direksi BRK Syariah Lanjutkan Safari Ramadan Bersama Pemprov Kepri dan Berikan Bantuan CSR
  • Pemkab Pelalawan Siapkan Anggaran Rp 15,9 Milyar Untuk Anak Yatim
  • Peduli, Kapolres Labuhanbatu Bantu Warga Menderita Cacat Fisik
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2024 SUARAAKTUAL.CO, all rights reserved