Pilihan Editor Galeri Foto AdvertorialPopular
   
 
Opini
Manajemen Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga di Bulan Ramadhan
Selasa, 13 April 2021 - 15:41:08 WIB
TERKAIT:
   
 

SUARAaktual.co | Bulan Ramadhan 1442 hijriah telah tiba, umat Islam sangat sukacita menyambutnya. Dibulan penuh barakah dan pahala seyogjanya perlu dipersiapkan segala hal yang menunjang kekhusyuan dalam beribadah.

Namun problem klasik yang terjadi di bulan Ramadhan ialah kedatangannya diiringi kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Contoh harga telor sebelum Ramadhan harga perkilonya bervariasi dari Rp.23.000 sampai Rp. 23.500 tetapi hari pertama Ramadhan (13/4/2021) harga telor dipengecer bertengger diharga Rp. 27.000/kg dan dimungkinkan naik lagi dihari-hari berikutnya.

Begitupun harga daging-dagingan, bahkan kedelai harganya merangkak naik sejak sebelum bulan puasa, belum kenaikan harga gula dan lainnya.

Kenaikan harga-harga tentu dikeluhkan masyarakat karena keadaan mayoritas masyarakat pendapatannya masih terganggu akibat pandemi yang masih berlanjut. Penurunan pendapatan rumah tangga menjadikan daya beli mereka menjadi lemah. Bila tidak bijak dalam membelanjakan uang pendapatanya berakibat fatal pada banyaknya kebutuhan pokok yang terbaikan dan ini membahayakan.

Padahal, kebutuhan pokok tidak bisa ditunda pemenuhannya dan sulit mencari subtitusi produk lain dari kebutuhan pokok tersebut.
Produk yang termasuk kebutuhan pokok di antaranya: beras, minyak goreng, sayur dan buah, gula, garam beryodium, daging sapi, susu dan telur. Sembilan bahan pokok ini mutlak harus ada disetiap rumah karena termasuk kebutuhan primer.

Ciri kebutuhan primer adalah kebutuhan asasi yang dapat memelihara kelangsungan hidup (exsistensi) manusia itu sendiri. Tanpa tersedianya bahan pokok menyebabkan manusia akan musnah kelaparan. Berbeda dengan kebutuhan sekunder seperti hiburan apalagi kebutuhan tersier bisa ditunda sesuai skala prioritas.

Jujur diakui dimasa sulit saat pandemi ini kebutuhan sekunder seperti pulsa atau kuota internet ikut menyedot pendapatan keluarga karena pembelajaran anak masih dilakukan daring, sekolah belum dijinkan membuka pembelajaran tatap muka. Pada artikel ini akan menguraikan cara manajemen keuangan supaya tidak tekor.

Dalam memanajemen keuangan untuk mendapatkan berbagai macam kebutuhan perlu diatur dengan baik karena bila tidak, akan muncul masalah keuangan yaitu tidak seimbangnya antara pendapatan dengan pengeluaran seperti kata pepatah besar pasak daripada tiang yakni belanja lebih besar daripada penghasilan.

Upaya sederhana untuk memanej keuangan ialah dengan mengidentifikasi pengeluar terlebih dahulu terutama pengeluaran yang sifatnya wajib atau kebutuhan. Dalam hal ini peran Ibu untuk memilah memilih mana kebutuhan (need) yang wajib didahulukan dengan mana yang termasuk keinginan (want) yang notabene bisa ditunda. Perbedaan antara kebutuhan dan keinginan yaitu kebutuhan harus segera dipenuhi jika tidak akan menggangu kehidupan seperti makanan kebutuhan dikarenakan bila tidak ada dapat menyebabkan sakit bahkan kematian.

Sebaliknya keinginan adalah sesuatu yang masih bisa ditunda karena bila tidak adapun tidak menggangu kelangsungan hidup seperti HP dan Televisi jika tidak memiliki keduanya tidak menimbulkan kebahayaan.
Selama bulan suci Ramadhan Ibu sebagai manejer keuangan perlu menuliskan skala prioritas pengeluaran yang dibutuhkan. Seperti pengamanan makanan selama Ramadhan, susu anak, alat mandi, bayar listrik, gas, bayar hutang dan lainnya.

Selanjutnya, keinginan seperti baju baru, piknik keluarga, rokok, pulsa, alat-alat elektronik terlebih dahulu melihat sisa pendapatan apakah masih ada ruang anggaran atau boleh jadi terpaksa sementara ditunda sampai memiliki uang tabungan cukup untuk membelinya. Jadi anggaran bulanan berisi perkiraan pendapatan dan pengeluaran, namun pengeluarannya hanya yang merupakan kebutuhan, karena pengeluaran yang merupakan keinginan sudah dikurangi, ditunda atau dibatalkan itu rumusnya.

Dalam konsep Islam seseorang dikatakan cukup secara ekonomi bila kebutuhan pokoknya aman bisa terpenuhi dengen baik. Rasulullah bersabda “Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR. Tirmidzi no. 2346, Ibnu Majah no. 4141. Abu ’Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib). Dari hadis ini kita belajar kenikmatan besar bukan hanya karena memiliki kekayaan materi belimpah tetapi terletak pada “rasa aman” didalam hati karena memiliki tiga nikmat: aman dirumahnya, sehat badan dan keluarganya dan memiliki cukup makanan pokok.

Upaya memupuk rasa aman itu adalah dengan merencanakan alokasi pengeluaran supaya tepat sesuai kebutuhan dan fungsinya. Bila pembelanjaan atau pengeluaran hilang kendali dengan memperturutkan keinginan berakibat keuangan keluarga bisa ambruk dan bangkrut. Bisa jadi selanjutnya akan terlilit utang karena membeli barang kemewahan padahal uang tidak cukup.

Dibulan mulia ini perlu memupuk sifat qonaah yaitu merasa puas dengan rezeqi yang Allah bagi. Ambisi-ambisi yang dipicu mengejar-ngejar keinginan akan membuat jiwa menjadi gelisah dan tak ada kata puas. Cukup dengan mensyukuri nikmat yang didapat dan mengelola dengan baik itu akan menjadi obat penenang jiwa.

Banyak-banyaklah perhatikan nasib orang yang keadaan ekonominya dibawah supaya muncul qonaah. Sabda Rasul saw : ”Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Lihatlah pada orang yang berada di bawah kalian dan janganlah perhatikan orang yang berada di atas kalian. Lebih pantas engkau berakhlak seperti itu sehingga engkau tidak meremahkan nikmat yang telah Allah anugerahkan -kata Abu Mu’awiyah- padamu.” (HR. Ibnu Majah no. 4138). Wassalam.

Oleh: Ramli Yudarsana

(Penulis adalah pemerhati Sosial dan Pendidikan yang tinggal di Kota Indramayu.)






Loading...




 
Berita Lainnya :
  • Diduga Kampanye Terselubung, Muncul Poster Gambar Nina dan Adi Ditengah Lantunan Sholawat Nabi
  • Bupati Fasilitasi Pembuatan e-KTP Bagi Siswa SMAN Sederajat se-Tapsel
  • Bersama Koptan Bupati Tapsel Tanam Perdana Bibit Varietas Unggul di Sipirok
  • Ciptakan Lokasi Latihan yang Nyaman, Atlit dan Pengurus NPC Riau Bersihkan Sarana dan Prasarana
  • Warga Mengeluh Pustu Kampung Tarutung Tak Aktif
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2024 SUARAAKTUAL.CO, all rights reserved