Suaraaktual.CO | Kampar - Sebanyak 11 sekolah mengikuti kegiatan Sosialisasi Permendikbud No 6 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Dana Bos. Dalam kegiatan itu, masing-masing sekolah mengikut sertakan tiga perwakilan.
Diantara, kepala sekolah (Kepsek), Bendahara dan juga operator sekolah masing-masing. Hal ini disampaikan oleh Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Agus Purbayu, S.Pd.
Dikatakan Agus, Sosialisasi tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan BOS bagi Sekolah Dasar berdasar Permendikbud No.6 tahun 2021. Kegiatan kali ini di fokuskan di SDN 001 Sungai Pagar, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, pada Rabu pagi ini.
Acara berlangsung dengan dilengkapi dua instruktur selaku pembicara dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar " Nanti instruktur inilah memberikan materi apa-apa juknis dalam pengelolaan keuangan sekolah pada Tahun 2021 ini," sebutnya.
Dimana salah satunya kata Agus terkait dengan penggunaan dana operasional sekolah (BOS) dalam pembelanjaan secara SIPlah ," Tahun sebelumnya itu pembelanjaan secara online atau SIPlah tidak diwajibkan, sementara untuk Tahun 2021 kita dituntut belanja SIPlah," tutur Agus.
Untuk itu, sambungnya Agus, sangat perlunya bimbingan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar bagai mana pola kerja untuk berbelanja secara online ," Kita sengaja hadirkan Kepsek, Bendahara dan juga Operator sekolah agar mereka memahami dan bisa singkron bekerja nantinya," tuturnya.
Sebagaimana pantauan Jejak Riau, sosialisasi berjalan dengan lancar dan kondusif, kegiatan ini dilaksanakan dalam satu hari (Rabu). Sebagai mana diketahui sosialisasi ini diadakan untuk memberi tahu bagaimana petunjuk teknis pengelolaan Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan menjawab berbagai pertanyaan dari peserta yang masih berada di tengah kebingungan.
Tidak lupa tentunya dalam melaksanakan sosialisasi ini protokol kesehatan tetap dijalankan baik oleh peserta maupun pembicara.
Adapun harapan dari masing-masing sekolah selaku penerima materi, harapannya agar mereka (peserta sosialisasi) lebih baik lagi, karena ini merupakan program baru juga jadi masih saling belajar.
," Kita juga mengarahkan mereka (peserta sosialisasi) dimana yang biasanya menulis laporan secara manual, transaksi yang biasanya tunai menjadi non tunai. Intinya menjadi lebih baik dari yang sebelumnya," pungkas Fajri selaku instruktur dalam kegiatan itu.***
Redaktur : Toni Chaniago SH
Komentar Anda :