Pilihan Editor Galeri Foto AdvertorialPopular
   
 
Perempuan yang Mendahului Zaman
Novel Inspiratif Tentang Sejarah Pendiri Diniyah Puteri Padang Panjang
Rabu, 25 November 2020 - 12:35:26 WIB
TERKAIT:
   
 

SUARAAKTUAL.CO | PADANG - Kisah pendiri Diniyah Puteri Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), Syekhah Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiyah (1900-1969), dijadikan novel yang ditulis oleh Sastrawan Sumbar Khairul Jasmi dengan judul "Perempuan yang Mendahului Zaman".

Jatuh bangun Rahmah mendirikan sekolah untuk perempuan di tengah keterpurukan keadaan pada zaman penjajahan Belanda yang membuat pemerintah Belanda ketar ketir, diceritakan dengan bahasa yang "rancak" mengalir.

Semangat Pendiri Diniyah Puteri Padang Panjang yang tak pernah padam demi kaum perempuan, semacam pemberontakan ketika dominasi laki-laki jauh lebih bebas untuk mendapatkan pendidikan, dikisahkan dengan apik, menjadi contoh teladan untuk perempuan masa kini.

Sampai saat ini, ketika sekolah untuk perempuan bermunculan, masih berbondong-bondong orang tua mengantar puteri-puteri mereka ke Diniyah Puteri Padang Panjang dari seantero negeri, dengan harapan agar menjadi perempuan sejati, ibu bagi generasi masa depan.

Perempuan adalah tiang sebuah negara. Kokohnya perempuan, kokohnya negara. Itulah beberapa semangat yang tak pernah padam dari Syekhah Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiyah.

Lika-liku cerita Syekhah Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiyah (1900-1969), sangat hidup dalam novel yang ditulis oleh Sastrawan Khairul Jasmi ini. Ini novel kedua di tahun 2020, menyusul serial tokoh pendidikan Islam sebelumnya, berjudul Inyiak Sang Pejuang (ISP) yang juga beredar pada awal 2020.

ISP bercerita tentang kisah Syeikh Sulaiman Arrasuly, pendiri Madrasyah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang dan pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti). Perti adalah Ormas yang diperhitungkan di masa jayanya dalam sosial politik, seperti halnya Nahdhatul Ulama (NU) di Jawa, Muhammadiyah (Jogjakarta), Al Wasliyah (Medan), Nahdhatul Wathan (NW) di Mataram dan Alkhairaat di Palu (Sulteng).

“Saya menulis novel Perempuan yang Mendahului Zaman ini ketika perintah di rumah saja datang dari pemerintah dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar, dengan datangnya wabah Covid-19, sejak bulan Maret 2020,” ungkap Khairul Jasmi.***






Loading...




 
Berita Lainnya :
  • Silaturahmi Sesama Anggota dan Lintas Organisasi, FKMB Pekanbaru Gelar Halal Bi Halal
  • Kabupaten Tapsel Raih Angka Penurunan Prevalensi Stunting Paling Baik se-Provinsu
  • Kepala Kejari Bungo Terima Penghargaan dalam Penganugrahan Kekayaan Negara Award 2023
  • Peparnas Medan, NPC Riau Ingatkan Pelatih dan Atlet Jalankan Program Latihan Maksimal
  • Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otda XXVIII di Surabaya
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
     
    Redaksi - Disclaimer - Pedoman Berita Siber - Tentang Kami - Info Iklan
    © 2016-2024 SUARAAKTUAL.CO, all rights reserved