Didi Kempot, Dari Pengamen Hingga The Godfather of Broken Heart
Selasa, 05 Mei 2020 - 14:56:03 WIB
SUARAAKTUAL.CO | JAKARTA - Penyanyi Didi Kempot meninggal dunia di Solo pagi tadi, Selasa (5/5/2020), pada pukul 07.30 WIB. Kabar duka ini sangat mengejutkan, karena Didi Kempot sebelumnya masih beraktivitas seperti biasa.
Penyanyi campursari legendaris penuh liku sebelum sampai di puncak, perjalanan yang tidaklah mudah. Dimulai dari menjadi seorang pengamen, nama Didi Kempot dikenal sebagai sosok legendaris.
Sebelum menjadi penyanyi campursari terkenal, Didi Kempot sempat menjadi pengamen pada tahun 1980-an di Solo. Ia kemudian merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib sekitar tahun 1987-1989. Di Jakarta, Didi kempot mengamen di daerah Slipi, Palmerah, hingga Cakung. Julukan "Kempot" pun ia sandang, yang merupakan singkatan dari "Kelompok Pengamen Trotoar".
Didi Kempot lahir dari keluarga seniman. Ia merupakan anak dari seniman tradisional terkenal, Ranto Edi Gudel atau Mbah Ranto. Didi juga merupakan adik dari pelawak terkenal Mamiek Prakoso.
Selama hidupnya, Didi Kempot menciptakan sekitar 700 lagu. Sebagian besar lagunya adalah tentang kesedihan dan patah hati yang biasa dialami oleh orang-orang. Menyelami lirik-lirik patah hati Didi Kempot bisa membuat hati pendengarnya tercabik-cabik.
Dalam menciptakan lagu, Didi Kempot sering menggunakan nama tempat umum yang menjadi lokasi perpisahan dan pertemuan sepasang kekasih, mulai dari stasiun, terminal, hingga pelabuhan. Lagu-lagu kesedihan dan perpisahannya yang terkenal adalah Stasiun Balapan, Terminal Tirtonadi, Tanjung Mas Ninggal Janji, Magelang Nyimpen Janji, Parangtritis, hingga Pantai Klayar.
Didi Kempot mendapat julukan "The Godfather of Broken Heart" dari para penggemar milenialnya. Ini karena sebagian besar lagu Didi Kempot adalah tentang perpisahan dan patah hati dengan lirik yang menyayat hati.***
Komentar Anda :